Amanah Akan Hilang
Thursday, March 14, 2013
Daripada Huzaifah bin Al-Yaman r.a. katanya, "Rasulullah saw. pernah memberitahu
kami dua buah hadis mengenai dua kejadian yang akan berlaku. Yang pertama sudah
saya lihat sedang yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah saw. memberitahu
bahawasanya amanat itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang yang tertentu.
Kemudian
turunlah Al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui panduan Al-Quran
dan
mengetahuinya melalui panduan
as-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah
saw.
menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, "Seseorang
itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian
tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan sahaja.
Kemudian ia tertidur pula, lalu
diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di
tangan (mengelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak
atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gillingkan dengan kaki mu, kemudian
mengelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa".
Ketika
Rasulullah saw. menceritakan hadis ini beliau mengambil sebiji batu kecil (batu kerikil)
lalu menggilingkannya dengan kakinya.
"Kemudian berpagi-pagi (jadilah) orang ramai berjual beli, maka hampir saja tiada ada
seorang juga pun yang suka menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya
di kalangan Bani Fulan (di kampung yang tertentu) itu ada seorang yang sangat baik
memegang amanah, sangat terpercaya dan orang ramai mengatakan, "Alangkah tekunnya
dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah pula cerdik otaknya.
Padahal
di dalam hatinya sudah tiada lagi keimanan sekali pun hanya seberat timbangan biji
sawi."
"Maka sesungguhnya telah sampai masanya saya pun tidak memperdulikan manakah di
antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau ia seorang
Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikan kepada ku (maksudnya
agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat).
Dan jikalau ia seorang Nasrani atau
Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan menggembalikannya kepada ku
(maksudnya jika dia seorang Nasrani atau Yahudi maka orang yang memegang
kekuasaan / pemerintahlah yang dapat menbantu aku untuk mendapatkan semua hak-hak
ku daripadanya.) Ada pun pada hari ini maka saya tidak pernah berjual beli dengan kamu
semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu sahaja)".
(Riwayat Bukhari & Muslim)
0 comments:
Post a Comment